Dengan KPR Syariah Punya Rumah jadi Lebih Mudah - Semenjak menikah, saya tidak menyangka harus tinggal menetap di rumah mertua. Awalnya masih ngira bakalan wara-wiri Kendal-Comal, nyatanya mertua mulai sakit-sakitan karena jatuh. Suami anak yang paling bontot, dengan 3 saudara perempuan yang sudah menikah semua dan ikut suami masing-masing. Jadi suami yang bertugas merawat, karena anak terakhir dan tinggal serumah.
![]() |
Dengan KPR Syariah Punya Rumah jadi Lebih Mudah |
Beberapa tahun tinggal sama mertua sih berusaha biasa, tapi lama-lama nggak enak juga. Berebut perhatian, orangtua masih minta diladenin penuh, sementara istri berusaha menerima dengan utuh. Tidak disangka dipernikahan kelima tahun, saya hamil. Karena ingin merasa tenang dan tidak stres, saya izin pulang ke rumah Ibu. Suami memaklumi sampai saya melahirkan dan selang 2 bulan kembali pindah ke rumah mertua.
Kehadiran keluarga baru membuat hidup saya berwarna dan makin bahagia, tetapi ada campur tangan mertua yang urun bicara. Seperti ketika anak nangis, disuruh kasih makan pisang padahal belum enam bulan. Baru juga mau tiga bulan, setiap hari ricuh disuruh nyuapin melulu akhirnya ibu menyusui ini jadi merasa tidak nyaman.
Hal-hal di atas adalah beberapa keluh kesah saya yang tinggal dengan mertua. Masih banyak hal-hal lain yang tidak cocok dengan keseharian saya, apalagi mertua yang struk dan harus BAB/BAK di dalam rumah. Ditambah masih ada bayi yang kesehatannya harus diutamakan. Dengan lingkungan yang seperti itu otomatis, saya ingin suatu saat nanti bisa memiliki rumah sendiri.