Bernostalgia dengan Kenangan
Judul
buku : Senja, Hujan dan Cerita yang Telah Usai
No.
ISBN : 9789797944995/979-794-499-9
Penulis : Boy Candra
Penerbit : Media Kita
Tanggal
terbit : 16 Juni 2015
Jumlah
halaman : 240 Hlm.
Kategori : Nonfiksi
Dimensi : 19 x 13 cm
Harga : Rp.46.000,-
Sinopsis back cover :
Buku
ini dipersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah
melupakan. Untuk orang-orang yang mencintai, tapi dikhianati. Juga yang
mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal yang baik untuk hati. Kepada
orang-orang yang diam-diam jatuh cinta, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling
dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. Mari mengenang,
tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang panjang ke masa lalu,
kamu harus menjadi lebih baik, dan mulailah menata rindu yang baru.
Katakan
kepada masa lalu:
kita
adalah cerita yang telah usai.
Review
Book:
Senja
dan hujan adalah sekian dari gejala alam, rutinitas yang setiap kali akan
terjadi jika Tuhan menghendaki. Dan siapa sangka hujan dan senja menyimpan
banyak kenangan di dalamnya untuk seseorang. Kenangan bukan hanya menjadi
kernduan tetapi juga menjadi pisau yang menususk-nusuk relung terdalam, mungkin
itulah sebabnya pada sinopsis belakang buku dituliskan. Mari mengenang, tapi
jangan lupa jalan pulan, sebab tualang panjang ke masa lalu membuatmu harus
menata ulang rindu yang baru.
Saya
suka sekali buku ini, apa yang ditulis sama persis dengan hal-hal yang pernah
saya rasakan. Ternyata kalau di flashback, saya pernah sebegitu mencintainya
dengan seseorang hingga mau melakukan apa saja. Bahkan mengesampingkan hal-hal
yang harusnya saya utamakan, kesehatan untuk diri sendiri misalnya. Apa pun itu
kesalahan di masa lalu memang kita cukupkan sebagai pelajaran dan jangan sampai
terbawa di masa mendatang.
"Sebaik-baiknya
cara melupakan adalah merelakan. Ikhlaskan dia, meski rasannya begitu sakit
atas apa yang dia lakukan. Sebab, ikhlas akan membuatmu merasa benar-benar
lepas. Kamu tidak perlu membenci, juga tidak lagi berharap apa pun padanya.
Biarkan dia berlalu bersama hal-hal yang tidak lagi kamu pedulikan ".
(halaman 182)
Luka
pasti pernah kita rasakan bukan? Baik ditinggalkan kekasih, mempertahankan apa
yang sudah seharusnya kita pertahankan dan juga perihal cinta yang bertepuk
sebelah tangan. Buku ini seperti penjabaran dan memberikan alasan mengapa kita
bisa rindu, jatuh cinta, terluka, memperjuangkan, mempertahankan, terluka serta
bagaimana melepaskan dengan cara merelakan dengan keikhlasan.
"Aku
bisa menerimamu sebagai orang yang kukenal sekadarnya, namun tidak bisa
enerimamu seperti sedia kala. Aku percaya. Perihal seseorang uang pernah
menyakiti kita memang tidak perlu diberi kesempatan apa-apa. Terkadang
memaafkan lagi adalah cara memberti kesempata menyakiti kembali. Dan, ak tidak
akan melakukan hal itu". (halaman 112)
Kata-kata
yang ditulis Boy Chandra gampang dicerna, tidak terlalu berat seperti sastra
gitu, yang jelas buku ini bikin baper, hahaha ... cocok untuk yang lagi
galau. Untuk yang penyuka buku motivasi
pasti nggak suka buku yang menye-menye begini, kebanyakan tidak bisa
menyelesaikan sampai habis.
Pada
akhirnya siapa pun dari kita pasti mengingkan satu hal; bahagia. Dengan
seseorang yang bisa menerima kita, tanpa pernah mereka bertanya dari mana masa
lalunya. Dengan seseorang yang mau, menerima kita apa adanya, dengan segala
kelebihan dan kekurangan yang kita punyai.
Kaliwungu, Agustus 2016
Postingan ini diikutsertakan dalam Project Battle Challenge #31HariBerbagiBacaan
Aku termasuk yang suka baca tulisan" Boy Chandra. Apalagi yg sendu" begini hihi. Setuju banget, boleh mengenang asal tau jalan pulang. Biar kita ga berlarut" :)
BalasHapustulisan dia selalu jleb banget ya hahahaa
Hapus