Review Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan


The Legend of Danau Lipan merupakan cerita sejarah Kalimantan Timur. Danau Lipan ada di mana? di hulu Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.


Review Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan
Review Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan


 

Buku anak Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur ditulis oleh Kak Dian Kristiani, dan diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. Berjumlah 36 halaman, dan bisa dibeli dengan mudah di toko buku kesayangan kita Gramedia.

 

Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur, berjudul Legenda Danau Lipan mengisahkan Ratu Aji Bidara Putih yang memimpin kerajaan pada saat itu. Parasnya yang cantik, membuatnya banyak dilamar oleh para bangsawan dari negeri sendiri maupun dari negara lain.

 

Apa hubungannya Legenda Danau Lipan dan Ratu Aji Bidara Putih? Yuk baca selengkapnya review di bawah ini ya?

 

 
Detail Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan

 

 

  • Judul : Legenda Danau Lipan         
  • Penulis : Dian Kristiani   
  • Ilustrator : InnerChild
  • Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
  • Tanggal Rilis : 27 September 2023
  • Media Baca  : Gramedia Digital
  • Jumlah Halaman : 36 Halaman
  • Harga : Rp35.000
  • Format bacaan : PDF
  • ISBN : 978-623-04-1369-8
  • Untuk jenjang usia : 4-6 tahun

 

 
Detail Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan
Detail Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan


Deskripsi Buku Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan

 

Saat Ratu Aji Bidara Putih dilamar oleh Raja Tiongkok, dia segera mengutus menterinya untuk menyelidiki raja itu. Perdana Menteri menyelinap ke kapal kerajaan Tiongkok dan mendengar bunyi-bunyi aneh dari kamar raja. Dia pun melapor pada Ratu Aji Bidara Putih. Mendengar laporan menterinya, Ratu pun menolak lamaran Raja Tiongkok. Apa sebenarnya yang didengar oleh sang menteri? Apakah Raja Tiongkok menerima penolakan Ratu Aji Bidara Putih?

 

 
Review Buku Anak Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan

 

 

Buku anak 'Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan', akan mengisahkan ringkasan cerita rakyat Kalimantan timur, yakni tentang Ratu Aji Bidara Putih.

 

Halaman pertama dibuka pengenalan Ratu Aji Bidara Putih, yang suka menyirih. Konon saat sang Ratu menyirih dan meminum sepahnya yang berwarna merah, kita bisa melihat air sepahannya mengalir dari kerongkongannya.

 

Ratu Aji Bidara Putih ini memimpin negeri Muara Kaman. Karena kecantikannya banyak yang ingin meminnag Ratu. Dari raja, pangeran, rakyat biasa, dan juga raja dari pulau seberang yakni raja Negeri Tiongkok.

 

Untuk menghormati tamunya, Ratu Aji Bidara Putih membuat pesta penyambutan. Ia mendapatkan hadiah dari Raja tiongkok berupa perhiasan. dan utusan raja mengyampaikan bahwa Raja Tiongkok ingin melamar Ratu.

 

"Oh, di mana Rajamu?" Tanya Ratu Aji Bidara Putih kepada utusan yang datang. Ia heran, mengapa Raja tidak datang sendiri melamarnya. (halaman 36)

 

Karena tidak mau gegabah Ratu Aji Bidara Putih menyuruh paman perdana menteri untuk mencari tahu, seperti apa Raja Tiongkok. Mengendap-endaplah perdana menteri dan mencari tahu seperti apa karakter raja Tiongkok. Tetapi perdana menteri hanya bisa mendengar di balik dinding bilik kapal.

 

"Silakan makan, Raja," terdengar suara seseorang menyajikan makanan pada Raja. Paman menteri pun menyimak (halaman 36)

 

Srooot ...

Sluurpp ...

Hatjuhh!

Cap ... cap ... cap ...

 

Mendengar banyak suara yang menggelikan paman mengeri begidik. Ia langsung menyimpulkan suara babi hutan dan itulah yang ia sampaikan kepada Ratu Aji Bidara Putih. Padahal paman menteri tidak tahu bahwa di balik dinding kapal Raja Tiongkok sedang menikmati sajian mi yang lezat. Memang begitu adar orang Tiongkok dalam menikmati mie, begitu berisik.

 

Maka di hari selanjutnya atas omongan paman perdana menteri, Ratu Aji Bidara Putih menolak pinangan raja Tiongkok. Bahkan mengembalikan hadiah perhiasan dan permata. Namun Raja Tiongkok murka, bukan karena ditolak lamarannya karena hadiahnya dikembalikan. Akhirnya Raja Tiongkok memutuskan berperang.

 

Ratu Aji Bidara Putih begitu khawatir dan harus bisa menyelamatkan negerinya. Ia lantas mengingat hal-hal yang pernah didengar ketika orangtuanya hidup. Ia kemudian mengucapkan kata-kata sambil berdoa, serta mengunyah sirihnya. Kunyahan tersebut ia gengam erat dan dilemparnya ke udara.


Review Buku Anak Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur Legenda Danau Lipan
Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur Legenda Danau Lipan


 

Apa yang terjadi? Ajaib! Kunyahan tersebut berubah jadi lipan raksasa, yang membantu Ratu Aji Bidara Putih menghadang serbuan para prajurit yang dikerahkan Raja Tiongkok. Berhasilkan mereka bertempur? Mampukah Ratu Aji Bidara Putih menyelematkan negerinya? Yang mana akhirnya tempat kapal ditenggelamkan oleh lipan-lipan raksasa, disebut dengan Danau Lipan.

 

 

Kesimpulan Asal Usul Danau Lipan

 

Buku cerita anak 'Seri Cerita Rakyat Nusantara Kalimantan Timur: Legenda Danau Lipan' oleh Dian Kristiani ini cocok untuk mengenalkan anak-anak tentang asal-usul sebuah daerah. Dan juga cerita dibaliknya.

 

Tidak hanya itu, anak-anak juga bisa diajarkan bagaimana mereka harus memilih dan bertindak. Anak juga bisa diajarkan agar tidak mudah berprasangka buruh kepada orang lain, mending diungkapkan atau ditanyakan langsung.

 

Buku ini juga bisa menjadi buku dongeng sebelum tidur, anak jadi mengenal banyak cerita yang berasal dari negeri sendiri.

 

 

 

Untuk membeli bukunya bisa di sini:

https://www.tokopedia.com/togamaskotabaru/seri-cerita-rakyat-nusantara-kalimantan-timur-legenda-danau-lipan?extParam=ivf%3Dfalse%26src%3Dsearch

 

Sumber pendukung artikel

 

https://penerbitbip.id/books/3106/seri-cerita-rakyat-nusantara-kalimantan-timur-legenda-danau-lipan-e-book
https://ebooks.gramedia.com/id/buku/seri-cerita-rakyat-nusantara-kalimantan-timur-legenda-danau-lipan


Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar